SKK Migas Percepat Proses Pengadaan Barang dan Jasa
JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mempercepat proses pengadaan barang dan jasa dengan skala prioritas, yang berhubungan langsung dengan produksi dan lifting migas, Hal ini dilakukan agar target produksi dan lifting migas 2021 terjaga.
Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa juga dilakukan untuk mendukung optimalisasi Work
Program and Budget
(WP&B) sehingga di tahun 2021 keseluruhan aktivitas dapat difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang mendukung produksi dan lifting.
"Komitmen bersama antara manajemen
SKK Migas dan para pimpinan Kontraktor
KKS harus segera direalisasikan dengan percepatan
proses pengadaan barang dan jasa, agar
proses persiapan dapat diselesaikan di sisa tahun 2020," kata Kepala SKK Migas, Dwi
Soetjipto di Jakarta, Senin (5/10).
Dwi
Soetjiptomenambahkan, percepatan proses pengadaan barang dan jasa tahun 2021 yang dilaksanakan di tahun ini akan memberikan dampak berganda bagi industri nasional.
"Percepatan
proses pengadaan barang dan jasa akan menggairahkan dan
memberi kepastian bagi industri nasional, industri
di daerah operasi KKKS, sertaUKM
yang telah menjadi mitra Kontraktor KKS.
Dampak positif lainnya adalah adanya penyerapan tenaga kerja, khususnya mengurangi dampak pengurangan tenaga kerja baik bagi KKKS maupun indsutri penunjangdi
masa pandemic ini", ujar Dwi.
Untuk mendukung akselerasi program tahun 2021, SKK Migas pada akhir September telah mengeluarkan surat edaran tentang percepatan proses pengadaanbarang dan jasa. Melalui surat edaran tersebut,
KKKS diminta untuk segeramenyampaikan daftar pengadaan
(Procurement List) khususnya untuk persiapan pelaksanaan kegiatan-kegiatan di tahun 2021 yang
berhubungan langsung dengan produksi dan lifting migas.
Sementaraitu,
Kepala Divisi Pengelolaan Pengadaan Barang dan Jasa SKK Migas, Erwin Suryadi mengatakan, perencanaan pengadaan barang dan jasa yang tepat akan mendukung kinerja hulu migas ditengah pendemi.
“Strategi dan
perencanaan pengadaan yang tepat dan
eksekusi yang cepat sangat mendukung berjalannya industri migas yang sesuai dengan diharapkan”.
Menurut Erwin,
terobosan-terobosan terus dilakukan melalui kolaborasi antara SKK Migas dan KKKS dengan mengembangkan kerangka model kerja dan roadmap pengembangan kegiatan pengadaan barang dan jasa sebagai bagian dari alignment dengan
program Indonesia Oil and Gas 4.0 dalammencapai target produksi 1 juta BOPD
padatahun 2030.
Upaya percepatan Pengadaan Barang
dan Jasa ini mendapat respon positif dari Kontraktor Kontrak Kerjasama
(KKKS).VP SCM Medco E&P Indonesia, Kenneth Gunawan menyatakan Medco E&P
sebagai KKKS nasional yang aktif melakukan investasi sangat mendukung upaya percepatan dan fleksibilitas yang dilakukan SKK Migas,
agar investasi di industry hulu migas dapat terus meningkat. (asm/sumber Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas)
Posting Komentar