Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi Minta Pengelola Pabrik ES Prioritaskan Nelayan
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Faisal Riza ST MM |
MUARASABAK –
Kehadiran pabrik es balokan yang beroperasi di PPI Kecamatan Nipah Panjang,
Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi harus memprioritaskan kebutuhan nelayan yang
berada di daerah tersebut.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Faisal Riza ST MM saat diminta tanggapannya terkait keluhan sejumlah nelayan atas pasokan es balokan mengemukakan, penyaluran es balok harus mengutamakan nelayan, mengingat kapasitas es balokan sangat terbatas.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi yang berasal dari Partai Gerindra daerah pemilihan Tanjab Barat - Tanjab timur mengaku, menyayangkan pendistribusian yang dilakukan oleh pihak pengelola pabrik es milik pemerintah yang tidak mengutamakan nelayan. Sementara pemerintah membangun pabrik tersebut guna untuk melancarkan usaha nelayan di wilayah sekitar.
‘’Jika kebutuhan nelayan sudah
terpenuhi secara maksimal, barulah utamakan pelaku usaha usaha yang memiliki modal
besar, ‘’ucapnya.
Dia juga meminta kepada pengelola, harus mengutamakan kebutuhan nelayan terlebih dahulu. Mengingat produksi es balokan milik pemerintah terbatas, pemerintah mendirikan pabrik es itu untuk melayani masyarakat, ‘’tukasnya.
Sebelumnya sejumlah nelayan di Nipah Panjang mengeluhkan penyaluran es balokan yang beroperasi di Pelabuhan Pelelangan Ikan(PPI) Nipah Panjang Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi. Keluhan itu terkait pendistribusian es yang pernah dirasakan beberapa nelayan, sempat dikurangi hingga tidak mendapat pasokan es balok diduga dampak dari pelaku usaha bangsal pengepul ikan dan udang membeli es di pabrik milik pemerintah.
‘’Iya pak saya pernah mengalami pasokan es balokan kapal motor untuk melaut dikurangi. Biasanya sekali melaut membawa es untuk pendingin fiber berkisar 23 balok, karena ada salahsatu pengusaha bangsal ikan membeli es di pabrik, dengan alasan bagi kami cuma mendapatkan 18 balok dengan harga Rp 13.000. ribu, sementara kalau beli di pabrik swasta harganya mencapai Rp. 16.000, kan lumayan pak selisih harga untuk menambah kebutuhan lain untuk melaut, ‘’ungkap sejumlah nelayan. (nst)
Posting Komentar