Muslim yang Memboikot Al-Quran Oleh Abd Mukti SAg
![]() |
Abd Mukti SAg |
Ramadhan adalah bulan al-Quran. Pada bulan ini Allah SWT menurunkan al-Quran kepada RasulNya melalui Malaikat Jibril.
Al-Quran sebagai petunjuk untuk manusia, penjelas petunjuk itu, dan sebagai pembeda anatara yang haq dan yang bathil.Antara yang halal dan yang haram.(lihat Q.S.al-Baqarah : 185).
Setiap malam 17 bulan Ramadhan tidak sedikit masjid-masjid yang memperingati 'Nuzul al-Quran' dengan harapan umat dapat lebih mencintai kitab sucinya.Semoga akan lebih intensif untuk berinteraksi dengan al-Quran sebagai mu'jizat Nabi Saw.
Siapapun muslim yang beriman kepada al-Qur’an, semua mencintai al-Qur’an, mengagungkan al-Quran.
Hanya saja, barangkali ada yang perlu kita sadari, bahwa bisa jadi ada saudara-saudara kita yang masih memboikot dan mencampakkan al-Quran. Jarang membaca kitab suci al-Quran. Atau mereka rajin tilawah al-Quran tapi kurang berminat untuk 'mentatabburi' isi kandungan kitab suci umat Islam ini. Apalagi kalau kita tanyakan kepada kita sendiri atau umat Islam pada umumnya. Apakah kita sebagai muslim sudah mempedomani kitab suci al-Quran ?.
Jangan sampai kita membaca al-Quran setiap saat tapi tidak berminat untuk mengkaji maknanya yang begitu indah.
Allah bercerita tentang keluhan yang disampaikan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada-Nya,
وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآَنَ مَهْجُورًا
Berkatalah Rasul: “Ya Rabku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan.” (QS. al-Furqan: 30)
Al-Hafidz Ibnu Katsir menjelaskan, bentuk memboikot al-Quran bentuknya beragam. Mulai dari yang paling parah, hingga yang lebih ringan. Boikot yang menyebabkan pelakunya kafir adaah boikot dalam bentuk tidak mengimaninya, mengingkari kebenarannya. Seperti yang dilakukan orang kafir, orang musyrikin, dan siapapun yang menjadi musuh al-Qur’an hingga hari ini.
Ibnu Katsir menjelaskan bentuk-bentuk pemboikotan al-Quran lainnya,
وترك علمه وحفظه أيضا من هجرانه، وترك الإيمان به وتصديقه من هجرانه، وترك تدبره وتفهمه من هجرانه، وترك العمل به وامتثال أوامره واجتناب زواجره من هجرانه، والعدولُ عنه إلى غيره -من شعر أو قول أو غناء أو لهو أو كلام أو طريقة مأخوذة من غ diيره -من هجرانه
Tidak mempelajari dan tidak menghafalkan al-Quran, termasuk memboikot al-Quran. Tidak mengimani dan membenarkan al-Quran, termasuk memboikot al-Quran. Tidak merenungkan dan memahami kandungan al-Quran, termasuk memboikot al-Quran. Tidak mengamalkannya, tidak mengikuti perintahnya atau menjauhi larangannya, termasuk memboikot al-Quran. Meninggalkan al-Quran dan memilih lebih sibuk yang lain, seperti syair, nyanyian, ucapan sia-sia atau metode yang diambil dari cara yang bertentangan dengan al-Quran, termasuk memboikot al-Quran. (Tafsir Ibnu Katsir, 6/108).
Saatnya, kita mendekat ke al-Quran. Semoga tidak menjadi orang yang diadukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Rabnya, karena kita mengacuhkan al-Quran.
Jika kita menghendaki agar dibela al-Quran kelak di hari kiamat, kita harus menjadi sohibul qur’an, orang yang banyak membaca al-Qur’an.
Dari Abu Umamah Al Bahiliyradhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ
“Bacalah Al Qur’an karena al-Qur’an akan datang pada hari kiamat nanti sebagai syafi’ (pemberi syafa’at) bagi yang membacanya.
Bacalah Az-Zahrowain (dua surat cahaya) yaitu surat Al Baqarah dan Ali Imran karena keduanya datang pada hari kiamat nanti seperti dua awan atau seperti dua awan atau seperti dua gerombolan burung yang membentangkan sayapnya. Kedua surat ini akan menjadi pembela bagi yang rajin membacanya.” (HR. Muslim 1910)
Itulah ahlul-Quran, yang dijanjikan akan dibela al-Quran kelak di hari kiamat.
Semoga Allah memberi hidayah kepada kita agar semakin dekat
dengan al-Qur’an. Allahu a’lam
*Penulis : Pemerhati
kehidupan beragama.
Posting Komentar