News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

BBM Solar Langka, Nelayan Nipah Panjang Sulit Melaut

BBM Solar Langka, Nelayan Nipah Panjang Sulit Melaut

NIPAH PANJANG - Nelayan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Provinsi Jambi mengeluhkan kelangkaan bahan bakar jenis solar yang menjadi kebutuhan  nelayan untuk melaut.

Demikian disampaikan sejumlah Nelayan yang berlokasi di Jalan Merdeka Parit Tujuh RT 004/005 Kecamatan Nipah Panjang, Kabupaten Tanjab Timur kepada wartawan, Minggu (21/08). Mereka mengaku, kelangkaan bahan bakar minyak jenis solar sudah berlangsung beberapa bulan terakhir ini.

‘’Meski ada pangkalan  solar khusus nelayan di Parit 7 Jalan Merdeka yang beroperasi. Namun, masih saja beberapa nelayan terhambat melaut selama 25 hari akibat bahan bakar solar tidak didapat di pangkalan, ‘’ucapnya.

Disebutkan, para nelayan yang ada di Parit 7 sudah 25 hari tidak melaut, itu diakibatkan minyak solar tidak ada.

‘’Kami sudah beberapa kali menanyakan kepada pemilik pangkalan solar atasnama Yunus, yang berlokasi di Pangkalan Parit 7 Jalan Merdeka, Kecamatan Nipah Panjang. Ketika ditanya, selalu dijawab Yunus minyak belum masuk, heran juga kok selama 1 bulan minyak tidak masuk masuk, ‘’keluhnya

Masih dikatakan nelayan, sebagai nelayan saat ini bukan lagi masalah harga, yang penting bahan bakar solar itu ada. ‘’Bahkan kami juga kerap membeli dengan harga Rp 7.200 di Pangkalan Yunus, tidak masalah, yang penting ada. Kok satu bulan terakhir setiap ditanya minyak belum masuk, kan aneh satu bulan tidak masuk, sementara foto copy e-KTP Desember 2021 lalu sudah diambil Yunus sebagai pemilik pangkalan, dengan alasan untuk agar mendapatkan kuota minyak.

‘’Untuk itu, tolong lah pemerintah perhatikan kami para nelayan ini yang menggantungkan hidup dengan menghidupi keluarga dari melaut, ‘’pintanya.

Yunus pemilik pangkalan saat di konfirmasi via WhatsApp terkait keluhan nelayan terkait minyak yang sulit didapat membenarkan bahan bakar minyak solar sudah sepuluh hari ini belum masuk. ‘’Dan terkait harga kita jual Rp 7000, kadang-kadang yang di angka Rp 7.200, ‘’ucapnya mengakui.

Terkait berkas nelayan yang  diambil, Yunus juga mengakui hal ini. ‘’Memang iya ada, tapi belum diajukan ke kabupaten "jelas Yunus.

Sementara itu, Sulaiman sebagai penyalur bahan bakar minya solar di Kabupaten saat dikonfirmasi via Whatsapp mengatakan,  kalau untuk pangkalan subsidi solar untuk Kecamatan Nipah Panjang itu masuk empat kali dalam satu bulannya. ‘’Terkait harga, itu tergantung kesepakatan pangkalan kepada pembeli, ‘’ucapnya.  (nst)

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.

Posting Komentar