Rahmat Saleh Hutasuhut, Anak Petani Asal Nipah Panjang Bisa Kuliah di Al-Azhar Kairo, Mesir
![]() |
Rahmat Saleh Hutasuhut |
Seperti saya, Rahmat Saleh Hutasuhut, sebagai mahasiswa Al-Azhar Kairo, Mesir, yang berasal dari Nipah Panjang —salahsatu daerah Kecamatan di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Di bawah asuhan Salman Hutasuhut, yang berprofesi sebagai petani dan wiraswasta, dan Asni Siregar, Ibu Rumah Tangga, saya tumbuh dan berkembang sampai saat ini. Tentunya segala tantangan belajar di Negeri Kinanah ini harus saya kelola dengan baik dan positif, apalagi dengan jumlah mahasiswa Indonesia di Mesir yang mencapai 12.000 lebih pastinya menjadi tantangan yang tidak mudah untuk saling bersaing, sebagaimana mengamalkan anjuran Alquran, “fastabiqul khoirāt” berlomba-lomba dalam kebaikan.
Pengembangan hard skill seperti menguasai segala materi perkulihan, lancar dalam ujian, menghapal Alquran, hadis, syair-syair, dan matn-matn di kitab kecil, maupun soft skill seperti public speaking, mengasah retorika dalam diskusi, berorganisasi, team work yang baik, menjalin relasi positif dengan banyak orang, dan lain sebagainya senantiasa harus dimiliki oleh pemuda/I di era revolusi industri 4.0 dan era society 5.0.
Termasuk yang menunjang soft skill-ku saat ini adalah mengikuti dan berpartisipasi dalam kegiatan Career and Education Expo, kongres PPID, dan Simposium Internasional yang diadakan oleh Persatuan Pelajar Indonesia yang tersebar di penjuru Dunia (PPID). Kegiatan-kegiatan ini akan diadakan di Jakarta di tiga tempat yang berbeda; Istana Negara Jakarta, gedung Kemendikbudristek, dan hotel Aryaduta Jakarta. Ini merupakan acara bergengsi tahunan dan kegiatan besar PPID. Alhamdulillah, setelah melewati berbagai persyaratan seperti mendapatkan surat rekomendasi dari PPMI Mesir sampai interviu, akhirnya saya bisa keterima untuk ikut ambil andil dalam kegiatan ini.
Sayangnya, kegiatan ini tidak memberikan biaya ongkos tiket pesawat gratis dari negera setempat, dikarenakan beragam harga tiket yang kadang kala naik-turun dan memakan dana yang besar untuk pengadaan acara inti nantinya. Tapi untungnya, tempat tinggal selama acara di Jakarta dalam tempo seminggu dan akomodasi lainnya bisa ditanggung mereka.
Tidak lama sebelum ini, saya dapat kabar dari ayah di kampung bahwa beliau pernah mendengar ceramah (atau cerita) Ust. H. Hasan Basri Husein, S.H, Direktur PKP Ponpes Al-Hidayah dan Ketua Baznas Jambi, tentang harapan dan dukungan beliau agar pemuda/i Nipah Panjang ada yang bisa menyambung sekolah ke luar negeri seperti ke Timur Tengah. Mendengar hal ini dari seorang yang lulusan dari Ponpes Musthafawiyah Purba Baru, ayah saya langsung mencoba mendatangi kediaman beliau untuk silaturahmi dan memberitahu bahwa sudah ada satu pemuda Nipah Panjang yang juga lulusan Ponpes Musthafawiyah telah berhasil berangkat ke Mesir, dan itu adalah anaknya. Tapi sayangnya, ayah saya belum ada rezeki untuk bisa bertemu beliau di rumahnya dikarenakan beliau lagi tidak di rumah dan cukup sibuk, padahal rumah beliau sungguh sangat dekat dengan rumah kami di Nipah. (muchtaruddin nasution/***/bersambung)
Posting Komentar