Hendry: Wartawan Saksi Peradaban PWI Pusat Gelar Lomba "Puisi Multimedia 2024"
Ketua umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun
JAKARTA - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat kembali menggelar lomba puisi multimedia secara nasional, baik untuk kalangan wartawan maupun masyarakat umum di Indonesia.
Ketua Umum PWI Pusat, H. Hendry Ch Bangun mengatakan, ini adalah lomba yang kedua, setelah tahun sebelumnya, PWI mengadakan perlombaan yang sama.
"Kita berharap seluruh pecinta puisi di Indonesia bisa ikut. Baik dari kalangan wartawan maupun masyarakat pecinta seni," kata Hendry di Jakarta Jum’at (1/12) siang.
Dijelaskannya, puisi multimedia atau puisi audiovisual ini banyak mendapat kepedulian dari masyarakat. Tahun lalu pesertanya mencapai ratusan orang dan kelompok. "Makanya, tahun ini, karena banyaknya permintaan masyarakat, kita gelar kembali," tambahnya.
Hendry menyebut, sudah sejak dulu, puisi selain seni, sudah menjadi bahasa universal dan peradaban. Melalui puisi orang bisa menyuarakan keinginannya dan menyampaikan isi hatinya yang paling dalam. Jika puisi ini dibuat secara audiovisual, jelas akan menambah nilainya dan pemahamannya.
''Puisi adalah bahasa peradaban dan wartawan adalah saksi peradaban. Maka PWI mengajak rakyat Indonesia untuk bangkit melalui puisi. Kita berharap keterpurukan di bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, kemanusiaan dan lainnya, bisa bersemi kembali melalui ekspresi puisi," tegas Hendry.
Untuk itu, sambungnya, PWI Pusat mengadakan sayembara dengan konsep multi media atau audiovisual. Konsep ini selaras dengan semangat era digital yang kini tengah menjadi "trend". Sayembara terbuka secara luas untuk masyarakat dan wartawan se-Indonesia.
Ketua Komisi Anugerah PWI, H. Dheni Kurnia di tempat terpisah menjelaskan, sayembara ini boleh secara perorangan, boleh juga berkelompok. Tapi maksimal 1 kelompok tiga orang. Sayembara tidak memungut biaya pendaftaran dan biaya apapun. Caranya cukup mudah, peserta membacakan serta memproduksi puisi dengan konsep audiovisual atau video.
Menurut Dheni, ada beberapa persyaratan yang harus dilalui peserta. Dalam lomba, PWI akan mengundang Penyair Indonesia sebagai Dewan Juri. Beberapa ketentuan itu antara lain;
- Menggunakan medium
pendukung artistik-estetik seperti musik, tari, seni rupa dan lain-lain. Jika
pendukung (latar belakang) puisi menggunakan ciptaan orang lain, harus
menyebutkan sumbernya.
- Boleh memiliki berbagai
gambar, video atau film. Puisi bisa karya sendiri atau karya orang lain.
Direkam dalam durasi maksimal 5 menit.
- Puisi memilih tema;
"Indonesia Bangkit, Bersemi di Tengah Keterpurukan." Mengajak rakyat
Indonesia bangkit di tengah keterpurukan ekonomi, politik, sosial, hukum,
budaya dan kemanusiaan.
- File video puisi
multimedia dikirim menggunakan format MP4, dengan resolusi rekaman minimal 15
Mb, full HD.
- Batas waktu pengiriman
video hasil karya hingga 25 Desember 2023, pukul 23.59 WIB. Di sudut kanan atas
video, dibuat Logo HPN 2024. Hasil karya dikirimkan ke
anugerahpwi2024@gmail.com atau winapwipusat@yahoo.com
Posting Komentar