Gas 3 Kg di Tanjab Timur Masih Langka. Sudirman MT Harapkan Tangkap Pelaku Mafia Gas
MUARASABAK - Jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H / 2024, kebutuhan gas untuk memasak para ibu rumah tangga semakin meningkat, terutama dalam persediaan, sahur dan berbuka puasa. Kelangkaan gas semakin dirasa warga Kecamatan Nipah Panjang dan Rantau Rasau, Kabupaten Tanjab Timur bahkan harga mencapai Rp 45.000,. pertabung. Padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 19.000.
Seakan tidak memiliki penyelesaian, permasalahan subsidi tabung gas melon ini, terus melekat di pundak para ibu rumah tangga. Bagaimana tidak, sudah menahun lamanya, permasalahan gas bersubsidi khusus warga tidak mampu ini (tertera di tabung gas-red) seakan tidak kunjung menemukan jawaban.
Bupati Tanjungjabung Timur, H. Romi Hariyanto melalui Dinas Perindag(Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah) telah melakukan permohonan penambahan kuota untuk menutupi kelangkaan gas yang terjadi di Kabupaten Tanjab Timur.
Dari berbagai sumber media, sudah ada penambahan lebih kurang 7000 tabung, semoga dengan penambahan ini, kesulitan warga Tanjab Timur dapat teratasi.
"Namun kelangkaan gas masih dirasakan, bahkan lonjakan harga gas semakin melangit, mencapai Rp 45.000 pertabung, "terang sejumlah warga Nipah Panjang ll kepada awak media melalui sambungan Whatsapp.
Warga mengaku, sedikit heran, dengan permasalahan gas yang terjadi di Nipah Panjang di pangkalan has habis, tapi di sejumlah toko dan pasar ada, dengan harga mencapai Rp 45 ribu. "Dari mana para menjual mendapatkan gas. Sementara, sama-sama kita ketahui, gas 3 Kg, tidak bisa diperjual belikan secara bebas. Artinya ada pelaku mafia gas yang berkeliaran,"terang warga Nipah Panjang yang identitasnya tidak mau disebut.
Beda halnya dengan Sudirman MT Tokoh masyarakat Nipah Panjang yang juga Ketua LMP (Lanskar Merah Putih) Tanjab Timur, saat ditanyai terkait hal ini juga menyesalkan, berlangsungnya praktek kotor ini di Kecamatan Nipah Panjang khususnya, banyak kejanggalan yang terjadi di permasalahan subsidi gas untuk warga tidak mampu ini.
"Iya, kalau menyoal gas subsidi di daerah kita, sangat mengherankan. Terlihat habis di pangkalan, tapi ada di pengecer, dengan harga yang bervariasi dari Rp 35.000 sampai ke Rp 45.000 per tabung. Sementara di pangkalan yang ditunjuk pemerintah, habis. Artinya hari ini, kita semua telah kebablasan, dari mana tabung tabung itu bisa ada di toko, dan pasar-pasar yang ada, kalau tidak ada pelaku yang menjual bebaskan, gas tersebut, lalu siapa?, "ungkapnya mempertanyakan.
Sudirman berharap, agar dinas terkait dibantu penegak hukum dapat membongkar. Dan jika ada pelakunya, diharapkan tangkap, biar ada efek jera bagi pelaku lain, demi warga miskin.
Masih dikatakan Sudirman MT, "Hari ini kita tidak menggurui dinas maupun penegak hukum. Jika ingin membongkar terkait mafia gas, tentu sangat mudah. Tanyakan kepada penjual, di dapat dari mana gas tersebut, kan ada sanksi yang bisa diberikan, "tegasnya.
"Kalau ini dibiarkan, hal ini akan dijadikan azas manfaat bagi pelaku kotor mafia gas yang ada di Tanjungjabung Timur,"ujar Sudirman.
Terkait hal ini, Kepala Dinas Perindag Tanjab Timur, Muhammad Awaludin saat dikonfirmasi mengatakan, akan menindak tegas, jika terbukti ada pangkalan gas yang bermain, dan tidak segan-segan akan menindak pangkalan dengan menyetop, atas dasar rekomendasi.
"iya, akan kita sikapi, terkait informasi ini, kita akan turun ke lokasi secepatnya. Dan jika ada pangkalan yang terbukti bermain kita akan tindak tegas, "tegasnya.
"Terkait gas yang diberedar, itu ada pernah dapat kabar gas dari luar masuk ke wilayah Tanjab timur, "jelasnya,
Disinggung terkait adanya salahsatu pangkalan yang berada di Nipah Panjang, yang kerap labrak aturan. Bahkan, berulangkali diberitakan media online baik cetak dan pernah menjual harga mencapai Rp 35.000, Kadis Prindag berjanji jika ada laporan terkait penyelewangan akan ditindak tegas.
"Dan kita akan surati Pertamina, karena kita tidak memiliki hak untuk menyetop pendistribusian gas Subsidi di pangkalan, " tutupnya
Diketahui, di Kecamatan Sabak Timur, Rantau Rasau, Nipah Panjang hingga Kecamatan Sadu mengalami hal yang serupa. Harga gas mencapai Rp 45 ribu pertabung. Semoga Disperindag dan penegak hukum setempat, mampu membongkar permasaahan Ini. (Nst)
Posting Komentar